Baju Adat Jawa Tengah | TradisiKita - Masyarakat Jawa Tengah mempunyai kudang kecepeasaan untuk memakai baju etika kawasan tidak hanya pada acara-acara tertentu saja tetapi pada kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari, sebagian masyarakat Jawa Tengah masih nyaman memakai pakaian kawasan Jawa Tengah baik laki-laki maupun perempuan. Sebagian dari mereka juga memakai pakaian kawasan Jawa Tengah namun tidak utuh, dalam artian hanya sebagian yang digunakan contohnya untuk laki-laki hanya memakai epilog kepala saja (Blankon).
Pada kesempatan ini TradisiKita akan mengungkap Pakaian / Baju Adat Jawa Tengah yang harus kita ketahui sebagai warga negara Indonesia. Jangan hingga kita tidak tahu pada asal seruan kita terutama pada budaya dan peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia. Baju etika Jawa Tengah yang akan kita bahas kali ini yaitu berupa baju resmi dan baju pengantin.
Sesuai dengan etika budaya masyarakat Jawa Tengah yang penuh dengan tata krama dan norma dan sopan santun, pakaian etika dan baju pengantin etika Jawa Tengah banyak mengandung filosofi mendalam wacana kesopanan dan banyak sekali berharap baik bagi kedua mempelai supaya berbahagia dalam mengarungi perahu rumah tangga bersama pasangan. Kain batik yang dikenakan oleh kedua mempelai pun merupakan perlambangan dari doa untuk mendapat kehidupan yang baik dan ketentraman.
Ciri khas busana pengantin Jawa Tengah pada umumnya merupakan busana dodotan atau kemben dengan kain batik yang eksklusif dibalutkan pada tubuh pengantin perempuan tanpa mengenakan kebaya terludang kecepeh berlalu dan silam. Pengantin laki-laki pun tak mengenakan beskap melainkan celana dan kain batik.
Aksesori yang dikenakan oleh kedua mempelai dengan pakaian etika Jawa Tengah ini memang terkesan megah dengan untaian melati dan banyak sekali hiasan keemasan. Mempelai perempuan mengenakan sanggul tradisional dengan tusuk konde berjumlah 9, dan mempelai laki-laki menyelipkan keris yang juga berhias roncean melati pada bab belakang kain yang dikenakan.
Demikian Sobat Tradisi, gosip mengenai baju etika Jawa Tengah yang terdiri dari Baju etika resmi Pemprov Jawa Tengah dan Baju Pengantin Jawa Tengah. Semoga artikel mengenai baju etika Jawa Tengah ini memberi manfaat.
Pada kesempatan ini TradisiKita akan mengungkap Pakaian / Baju Adat Jawa Tengah yang harus kita ketahui sebagai warga negara Indonesia. Jangan hingga kita tidak tahu pada asal seruan kita terutama pada budaya dan peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia. Baju etika Jawa Tengah yang akan kita bahas kali ini yaitu berupa baju resmi dan baju pengantin.
Baju Adat Jawa Tengah
Pakaian Adat Jawa Tengah | merdeka.com |
1. Pakaian Resmi Adat Jawa Tengah
Pada dikala ini Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mewajibkan Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Pemprov untuk mengenakan pakaian etika Jawa setiap tanggal 15 setiap bulannya.
Dilansir dari merdeka.com, para PNS Pemprov Jawa Tengah pada tanggal 15 atau sehari setelahnya (apabila tanggal 15 yaitu hari libur) mengenakan pakaian tradisional Jawa Tengah yang terdiri dari baju breskap, surjan dan blankon. Penggunaan Pakaian Daerah Jawa Tengah ini telah diatur didalam Peraturan Daerah (Perda) Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2012, wacana Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa.
a. Baju Adat Resmi Pria Jawa Tengah
Sebagai teladan penggunaan baju etika Jawa Tengah untuk laki-laki sanggup dilihat dari penggunaan baju etika di keraton Surakarta. Secara tidak ada yang kurang pakaian tradisional yang dikenakan oleh laki-laki di Jawa Tengah dari atas hingga ke bawah terdiri dari :- Udheng, yaitu ikat kepala. Sedangkan jenis udheng yang telah jadi dan tinggal digunakan disebut dengan blankon.
- Kulambi, yaitu pakaian berupa baju. Dikenal baju tradisional di Jawa Tengah yaitu Beskap dan Surjan. Namun dikalangan Keraton dikenal beberapa jenis Kulambi yaitu Atellah, Beskap, Sikepan, Langenharjan, Beskap Landhung dan Taqwa.
Atella
Sikepan - Sinjang /Dodot. Sinjang atau juga disebut dengan samping yaitu berupa kain batik panjang yang digunakan untuk menutupi tubuh bab bawah.
- Setagen yaitu kain yang berfungsi untuk mengencangkan sinjang yang melekat di pinggang,
- Sabuk. Dalam hal ini sabuk berfungsi untuk menutup stagen dan juga mengencangkan fungsi stagen
- Epek Timang dan Lerep merupakan kain beludru dengan lebar sekitar 5 cm dan panjang 120 - 150 cm yang digunakan dipinggang diluar sabuk.
Epek Timang - Dhuwung, yaitu berupa senjata berupa keris dan kerangkanya
- Cenela atau selop yaitu bantalan kaki berupa sendal selop
Contoh penggunaan busana etika Jawa | busanaadatjawa.blogspot.com |
b. Baju Adat Resmi Wanita Jawa Tengah
Busana etika Jawa Tengah untuk perempuan biasa disebut dengan "Wusana Kejawen" yang mempunyai lambang / arti tertentu. Busana Jawa Tengah untuk perempuan yang resmi biasanya terdiri dari baju kebaya, kemben / samping, dan kain tapih yang dikenal dengan stagen. Selain itu perempuan Jawa juga memakai sanggul dengan konde dikepala serta bantalan kaki berupa selop.
Kebaya sebagai baju etika Jawa Tengah digunakan oleh perempuan baik dari kalangan aristokrat maupun rakyat biasa baik sebagai busana resmi maupun busana sehari-hari. Knorma dan sopan santun digunakan pada program resmi ibarat pada upacara adat yang dikenakan oleh kalangan "garwo dalem" yaitu kebaya dengan peniti renteng, digabungkan dengan kain sinjang atau kain batik, pada bab kepala rambutnya digelung (disanggul) dan ditidak ada yang kurangi aksesoris berupa subang, cincin, kalung, gelang serta kipas.
Busana Wanita Jawa Tempo Dulu | http://anniegallery.blogspot.co.id/ |
2. Baju Pengantin Jawa Tengah
Sesuai dengan etika budaya masyarakat Jawa Tengah yang penuh dengan tata krama dan norma dan sopan santun, pakaian etika dan baju pengantin etika Jawa Tengah banyak mengandung filosofi mendalam wacana kesopanan dan banyak sekali berharap baik bagi kedua mempelai supaya berbahagia dalam mengarungi perahu rumah tangga bersama pasangan. Kain batik yang dikenakan oleh kedua mempelai pun merupakan perlambangan dari doa untuk mendapat kehidupan yang baik dan ketentraman.
Ciri khas busana pengantin Jawa Tengah pada umumnya merupakan busana dodotan atau kemben dengan kain batik yang eksklusif dibalutkan pada tubuh pengantin perempuan tanpa mengenakan kebaya terludang kecepeh berlalu dan silam. Pengantin laki-laki pun tak mengenakan beskap melainkan celana dan kain batik.
Baju Pengantin Jawa Tengah | fashionmodelku.com |
Aksesori yang dikenakan oleh kedua mempelai dengan pakaian etika Jawa Tengah ini memang terkesan megah dengan untaian melati dan banyak sekali hiasan keemasan. Mempelai perempuan mengenakan sanggul tradisional dengan tusuk konde berjumlah 9, dan mempelai laki-laki menyelipkan keris yang juga berhias roncean melati pada bab belakang kain yang dikenakan.
Demikian Sobat Tradisi, gosip mengenai baju etika Jawa Tengah yang terdiri dari Baju etika resmi Pemprov Jawa Tengah dan Baju Pengantin Jawa Tengah. Semoga artikel mengenai baju etika Jawa Tengah ini memberi manfaat.
Referensi :
https://www.merdeka.com/peristiwa/pns-pemprov-jateng-setiap-tanggal-15-diwajibkan-berpakaian-adat-jawa.html
/search?q=pakaian-adat-jawa-tengah-pria
http://fashionmodelku.com/ciri-khas-baju-pengantin-adat-jawa/
/search?q=pakaian-adat-jawa-tengah-pria
http://fashionmodelku.com/ciri-khas-baju-pengantin-adat-jawa/
Advertisement