Tari Guel yaitu seni tari tradisional Aceh yang merupakan khasanah kekayaan budaya Gayo. Khususnya di tempat dataran tinggi gayo, tarian ini mempunyai cerita panjang dan unik. Para peneliti dan koreografer tari menyampaikan tarian ini bukan hanya sekadar tari. Dia merupakan adonan dari seni sastra, seni musik dan seni tari itu sendiri.
Kisah panjang dan unik mengenai tari guel dari Aceh ini, telah kami tulis dalam artikel dengan kategori Asal Mula Tari Guel Aceh.
Pada kesempatan ini, TradisiKita akan menulis artikel mengenai tari Guel, apakah tari guel itu? bagaimana pertunjukan tari tradisional Aceh, menyerupai apa musik pengiring tari guel? tiruana informasinya bisa Sobat ketahui dibawah ini
Bagi masyarakat Gayo, Tari Guel tidak hanya sekedar tarian biasa, tarian ini mempunyai penilaian-penilaian dan filosofi yang mewakili budaya mereka. Sehingga setiap babak dan gerakan dalam tarian ini mengandung pesan dan penilaian-penilaian khusus di dalamnya.
Gerakan Tari Guel ini sangat unik dan gerakannya diadaptasi dengan bunyi musik pengiring. Yang menarik di sini, gerakan penari laki-laki dan penari perempuan cenderung berbeda. Gerakan penari laki-laki ludang kecepeh bervariatif dan meliputi semuanya, sehingga tak lepas dari perhatian para penonton yang menyaksikannya. Adapun gerakan dasar tarian guel terdiri dari salam semah (munatap), kepur nunguk, sining lintah, semer kaleng (sengker kalang) dan dah-papan.
Pertunjukan tari guel dibagi dalam empat babakan baku. Terdiri dari babak Mu natap, Babak II Dep, Babak III Ketibung, Babak IV Cincang Nangka. Ragam Gerak atau gerak dasar yaitu Salam Semah (Munatap ), Kepur Nunguk, Sining Lintah, Semer Kaleng (Sengker Kalang), Dah-Papan.
Walaupun ada penari yang lahir alasannya talenta sendiri, bukan pribadi diajarkan secara teori dan praktik oleh para penari pakar menyerupai disebutkan, keterampilan menari mereka tak sepiawai para penberlalu dan silamnya. Begitu juga pengiring penggiring musik tetabuhan menyerupai Rebana semakin langka, apalagi ingin menyamakan dengan seorang dedengkot almarhum Syeh Kilang di Kemili Bebesen.
Selain itu, tari guel ini juga tidak hanya ditampilkan di banyak sekali program budbahasa saja, namun juga sering ditampilkan di banyak sekali program budaya menyerupai pertunjukan seni, bazar budaya, dan promosi pariwisata. Hal ini tentu dilakukan sebagai perjuangan pelestarian serta memperkenalkan kepada generasi muda dan masyarakat luas akan kesenian Tari Guel ini.
Demikian Sobat Tradisi, warta mengenai Tari Guel dari Provinsi Aceh. Semoga memberi manfaat.
Kisah panjang dan unik mengenai tari guel dari Aceh ini, telah kami tulis dalam artikel dengan kategori Asal Mula Tari Guel Aceh.
Pada kesempatan ini, TradisiKita akan menulis artikel mengenai tari Guel, apakah tari guel itu? bagaimana pertunjukan tari tradisional Aceh, menyerupai apa musik pengiring tari guel? tiruana informasinya bisa Sobat ketahui dibawah ini
Tari Guel Aceh
Tari Guel, image : renyfharina.blogspot.com |
1. Sejarah Tari Guel
Untuk Sejarah dan usal seruan tari guel, Sobat bisa mengunjungi artikel Asal Mula Tari Guel Aceh2. Fungsi Dan Makna Tari Guel
Tari Guel pada awalnya ludang kecepeh difungsikan sebagai penggalan dari upacara budbahasa tertentu di kalangan masyarakat Gayo, baik secara ritual budbahasa maupun perayaan adat, kemudian bermetamorfosis sebuah tarian pertunjukan, sebagai wujud pelestarian budaya.Bagi masyarakat Gayo, Tari Guel tidak hanya sekedar tarian biasa, tarian ini mempunyai penilaian-penilaian dan filosofi yang mewakili budaya mereka. Sehingga setiap babak dan gerakan dalam tarian ini mengandung pesan dan penilaian-penilaian khusus di dalamnya.
3. Pertunjukan Tari Guel
Dalam pertunjukannya, Tari Guel biasanya ditampilkan oleh sekelompok para penari laki-laki dan penari wanita. Jumlah para penari dalam perkembangannya terdiri dari kelompok laki-laki dan perempuan berkisar antara 8-10 ( Wanita ), 2-4 ( Pria ). Penari Pria dalam setiap penampilan selalu tampil sebagai simbol dan primadona, melambangkan kondusif manyak atau lintoe Baroe dan Guru Didong. Jumlah penabuh biasanya minimal 4 orang yang menabuh canang, gong, gegedem, dan memong.Gerakan Tari Guel ini sangat unik dan gerakannya diadaptasi dengan bunyi musik pengiring. Yang menarik di sini, gerakan penari laki-laki dan penari perempuan cenderung berbeda. Gerakan penari laki-laki ludang kecepeh bervariatif dan meliputi semuanya, sehingga tak lepas dari perhatian para penonton yang menyaksikannya. Adapun gerakan dasar tarian guel terdiri dari salam semah (munatap), kepur nunguk, sining lintah, semer kaleng (sengker kalang) dan dah-papan.
Pertunjukan tari guel dibagi dalam empat babakan baku. Terdiri dari babak Mu natap, Babak II Dep, Babak III Ketibung, Babak IV Cincang Nangka. Ragam Gerak atau gerak dasar yaitu Salam Semah (Munatap ), Kepur Nunguk, Sining Lintah, Semer Kaleng (Sengker Kalang), Dah-Papan.
4. Penari Guel
Di tanah Gayo, berlalu dan silamnya dikenal begitu banyak penari Guel. Seperti Syeh Ishak di Kampung Kutelintang-Pegasing, Aman Rabu di kampung Jurumudi-Bebesan, Ceh Regom di Toweren. Penari lain yang kurun waktun 1992 hingga 1993 yang waktu itu masih hidup yaitu Aman Jaya-Kampung Kutelintang, Umer-Bebesen, Syeh Midin-Silih Nara Angkup, Safie-Gelu Gele Lungi-Pegasing, Item Majid-Bebesen. Mereka waktu itu rata-rata sudah berusia 60-an. Saat ini sudah meninggal sehingga alih generasi penari menjadi gangguan dan aral serius.Walaupun ada penari yang lahir alasannya talenta sendiri, bukan pribadi diajarkan secara teori dan praktik oleh para penari pakar menyerupai disebutkan, keterampilan menari mereka tak sepiawai para penberlalu dan silamnya. Begitu juga pengiring penggiring musik tetabuhan menyerupai Rebana semakin langka, apalagi ingin menyamakan dengan seorang dedengkot almarhum Syeh Kilang di Kemili Bebesen.
5. Pengiring Tari Guel
Dalam pertunjukan Tari Guel biasanya diiringi oleh musik tradisional dan lantunan lagu daerah/adat. Musik pengiring Tari Guel ini biasanya terdiri dari canang, gong, gegedem, dan menong. Sedangkan lagu tempat yang dibawakan ludang kecepeh bertema kesedihan atau kepiluan, sehingga sangat sesuai dan menciptakan pertunjukan Tari Guel ini ludang kecepeh hidup.6. Kostum Tari Guel
Kostum atau busana tradisional Aceh khas Gayo yang disebut dengan baju kerawang. Selain itu salah satu ciri khas dari kostum Tari Guel ini yaitu kain opoh ulen-ulen yang dikenakan di punggung penari pria, dan dipakai sebagai atribut menarinya.7. Perkembangan Tari Guel
Tari Guel masih terus dilestarikan dan dikembangkan hingga sekarang. Kreasi dan variasi tari guel juga terus dikembangkan dan sering ditampilkan di setiap pertunjukannya, baik dalam segi gerak, kostum, maupun pengiringnya, biar terlihat menarik namun tidak meninggalkan ciri khas dan keasliannya.Selain itu, tari guel ini juga tidak hanya ditampilkan di banyak sekali program budbahasa saja, namun juga sering ditampilkan di banyak sekali program budaya menyerupai pertunjukan seni, bazar budaya, dan promosi pariwisata. Hal ini tentu dilakukan sebagai perjuangan pelestarian serta memperkenalkan kepada generasi muda dan masyarakat luas akan kesenian Tari Guel ini.
Demikian Sobat Tradisi, warta mengenai Tari Guel dari Provinsi Aceh. Semoga memberi manfaat.
Advertisement